Selasa, 08 April 2008

Mengusik Sejarah Bumi dari Lempeng Dasar Laut

Sebuah potongan dasar laut berusia empat miliar tahun menambah pencerahan bagaimana wajah bumi kita di zaman purba dulu. Potongan tersebut berupa bebatuan yang saat ini menjadi bagian dari Greenland. Temuan ini memperlihatkan bukti-bukti keberadaan lempengan tektonik di masa awal bumi. Selain itu juga ada bukti ikwal gerakan-gerakan kolosal bagian kerak luar planet kita ini.Sampai saat ini, para ilmuwan masih belum mampu kapan sesungguhnya proses pembentukan lautan dan daratan berawal. Temuan unik ini, seperti dijelaskan di jurnal Science, membuktikan bahwa gerakan bermula segera setelah planet terbentuk.“Sejak paradigma lempeng tektonik menjadi acuan semua yang kita interprestasikan pada bidang geologi era modern ini, maka penting untuk mengetahui seberapa lama proses itu terjadi,” komentar Profesor Minik Rosing dari University of Copenhagen seperti yang dikutup BBC News belum lama ini.Tidak AsingSementara itu, Profesor John Valley, seorang pakar geologi dari University of Wisconsin, Madison menyimpulkan temuan tersebut sebagai hal yang menarik dan penting. Valley berpendapat, jika temuan ini cukup substansial, maka akan menjadi landasan bagi bukti anyar yang mengindikasi bahwa lempeng tektonik pernah aktif dan tidak asing lagi sejak 3,8 miliar tahun lampau.Teori lempeng tektonik adalah teori geologi yang menjelaskan gerakan skala besar dari permukaan bumi. Kerak bumi bagian luar dikatakan terbentuk dari dua lapisan, litosfera dan astenosfera. Litosfera yang berasal dari kerak paling luar dan paling atas ini terpecah menjadi tujuh lempeng besar dan beberapa lempeng kecil. Semua lempengan ini mengapung di atas astenosfera dan saling bergerak satu sama lain.Hari ini kerak laut tercipta di batas-batas lempengan, dikenal dengan nama bubungan tengah laut, dimana magma muncul dari stenosfera melalui retakan-retakan di dasar laut.“Dasar laut tidak terlindungi secara normal sejak 200 juta tahun lalu,” ungkap Rosing. Kebanyakan dasar laut mengalami kerusakan pada zona subduksi seperti yang ditemukan di sepanjang tepian Lautan Pasifik, di mana keraknya terjatuh dan menetap sebagai kerak-kerak benua.Dari keadaan yang nampak saat ini, pecahan dasar laut yang dikenal dengan nama opiloite nampak baik-baik saja walau sudah berupa sisa-sisa saja. Proses pengecualiaan ini terjadi ketika kerak daratan mulai tersedot ke dalam zona subduksi.(mer)

Tidak ada komentar: